Jumat, 24 Juli 2009

Child and Bombing Nowadays....

Tepat dua hari setelah Abang None Jakarta 2009 terpilih dan dua hari sebelum Manchester United melawan tim Indonesia All-Star, terjadi berita menggemparkan. Yeah, 17 Juli 2009, dua hotel di Jakarta, JW Marriot dan Ritz Carlton, diledakkan oleh orang2 yang ingin bunuh diri. Sedangkan sore di hari itu, gue melihat ada sekelompok bocah2 yang sedang main dengan riangnya.

Hmm, so, apa hubungannya dengan judul di atas??

Child a.k.a. Bocah a.k.a. Bocil a.k.a. Manusia Cilik dsb. Mereka adalah insan yang pernah kita lalui fasenya. Hayo, wajib ngaku bagi siapa pun yang baca ni tulisan pasti pernah jadi bocah. Nikmat ga jadi bocah?? Bagi gue yang sedang menjalani masa pendewasaan dan masa penambahgantengan ini jelas menikmati masa2 itu.

Gimana ga? Gue inget banget sebelum gue pindah rumah ke rumah gue yang sekarang, gue pernah dikejar anjing dua buah waktu gue lagi naik sepeda. Gue nangis dan tereak2.

Terus gue inget banget dalam satu hari pernah jatuh dari treadmill dan masuk ke selokan sehingga mengakibatkan muka gue yang masih halus nan lucu itu jadi berantakan dan mirip Two Face di film Batman.

Gue juga masih inget banget waktu gue lagi iseng2 pengen nelpon nenek gue, terus gue jatuh dan akhirnya kepala gue dengan sukses "berciuman" dengan meja dan bangku marmer sehingga gue pingsan, kepala berlumuran darah, dioperasi, dan sekarang memproduksi "pulau" permanen di kepala gue.

Terus, masih banyak lagi cerita2 "mantap dan menggiurkan" selain cerita2 mantab di atas. (Bukan berarti waktu kecil gue sakit2an mulu, gue juga pernah lo ketemu dan suka sama seorang gadis cilik teman satu jemputan gue yang manis). HEHEHEHE...

But enough for that nostalgic history. Sekarang intinya, setiap orang seharusnya mensyukuri pernah menjadi bocah. Menjadi bocah itu polos, masa bodo, yang penting asoy. Mau ngapain ya terserah kita. Segila2nya dan seancur2nya kita, saat besar bisa berubah total. Pastinya, kalo kita lagi jalan sama kedua orang tua kita dan kita lagi masa lucu2nya itu, dijamin orang2 yang ngeliat pun pasti bakal bilang, "Ihhh, lutunaaaaaa." Mau ngeledek, mana berani. Apalagi kalo wajah ayah si bocah itu kayak preman Tanah Abang terus ibunya kayak ibu2 yang ada di sinetron2 yang suka marah2in dan nyiksa pelaku utama di sinetron itu. Hmph, jadi merinding bulu angsa gue. Hehehe.

Terus hubungannya sama bom2 yang terjadi belakangan ini apa??

Hohohoho. Bersyukurlah kalian wahai para finalis Abang None Jakarta 2009 kemarin karena tidak ada pertanyaan seperti ini.

Question : "Apa yang akan Anda lakukan sebagai duta wisata Jakarta untuk menghadapi masalah ini dan seperti apa solusi ke depan yang ingin Anda terapkan dalam menanggulangi masalah tersebut?"

Bersyukurlah juga gue karena gue ga ikut Abang None saat itu. Terus, yang mau dikemukakan apa? Kalo gue ditanya pertanyaan seperti itu, ini salah satu jawaban gue.

TIAP ORANG BAWA ANAK KECIL.

Loh, kok bisa begitu? Iya. Sebelum ente2 pada banyak bertanya, coba aye tanya dulu. Akankah Anda semua sakit hati bila kehilangan orang yang Anda sayang dalam kasus ini bisa saudara Anda, anak Anda, atau siapa punnya Anda yang berupa anak kecil? Jawabannya pasti iya. Kecuali kalo anak Anda itu senang berprilaku yang gila dan membuat jantung akan berhenti seketika. Hehehe, gue pernah nemuin bocah kayak gitu. Saraf otak gue pas ngadepin tuh anak kayak udah mau putus. Kayak udah tersedia nisan dengan tulisan R.N.P (Rest Never Peace) buat gue saat bertemu anak itu. Hahaha, ga separah itu juga sih.

Anyway, kalo setiap orang membawa anak kecil, bermain2 dengan mereka, dan menikmati setiap waktu bersama mereka, apakah akan ada pengeboman tersebut? Andaikan ketika kita semua sedang ada di hotel, bersenang2 dengan mereka, menunjukkan salah satu nikmat di dunia ini yaitu bisa tertawa dengan anak kecil, masih beranikah orang2 itu untuk membunuh nyawa insan manusia yang sedang dalam masa kepolosannya, masa yang tidak akan terulang bagi kita semua??

Hmmm, mungkin ini ga begitu menjawab, tapi pada intinya, apa masih berani juga orang2 untuk membunuh nyawa anak kecil? Apa rela orang2 itu untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa ia bisa membunuh anak kecil tak berdosa dan nanti di tiap media televisi, akan terpampang wajah yang sudah tidak bisa bergerak lagi di umur yang masih sangat2 belia?

Think!

Is this what you really want, hey BOMBERS????

panasmodeoff::

coolmodeon::

Nikmatilah dunia ini. Sehancur2nya dunia ini adalah kita manusia yang mampu untuk memperbaikinya. Bahkan Allah pun senang dengan kebaikan dan perbaikan. Bukan kehancuran seperti ini.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

setubuh gan...

tapi...

untuk pertanyaan :
"...apa masih berani juga orang2 untuk membunuh nyawa anak kecil?"

jawaban gw:
untuk orang2 yang rada psikopat kaya gw sih berani2 aje.
:D